Tak Berkategori

Tim LPM IAIN Kediri Lakukan Benchmarking ke UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Bandung, 30 Oktober 2024 – Dalam rangka memperkuat sistem penjaminan mutu dan meningkatkan persiapan akreditasi, Tim Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Kediri menggelar kegiatan Benchmarking dan Review LKPT dan LED Penjaminan Mutu Internal. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 30 Oktober hingga 1 November 2024, di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung. Berdasarkan Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor 525/In.36/R/KS.02/10/2024, kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh wawasan dan pengalaman langsung terkait pelaksanaan siklus penjaminan mutu internal, pendampingan akreditasi, serta peran penting Audit Mutu Internal (AMI).
Tim LPM IAIN Kediri tiba di Bandung pada Kamis pagi, 31 Oktober 2024, setelah menempuh perjalanan dengan kereta api. Kegiatan utama difokuskan pada diskusi, simulasi, dan studi praktik terkait pengelolaan siklus penjaminan mutu di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Selama kunjungan, berbagai tema penting dibahas secara komprehensif, termasuk:

  • Pelaksanaan AMI dan perannya dalam peningkatan kualitas perguruan tinggi.
  • Strategi pendampingan akreditasi untuk memastikan kelengkapan dokumen seperti Laporan Kinerja Perguruan Tinggi (LKPT) dan Laporan Evaluasi Diri (LED).
  • Sistem pengelolaan mutu terintegrasi yang digunakan oleh UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Melalui kegiatan ini, Tim LPM IAIN Kediri memperoleh banyak wawasan baru. Salah satu temuan utama adalah perlunya penguatan peran AMI untuk mendukung peningkatan mutu secara berkelanjutan. Tim juga mencatat keberhasilan UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam mengintegrasikan siklus penjaminan mutu dengan persiapan akreditasi yang sistematis, sehingga meraih hasil optimal. Beberapa poin strategis yang diidentifikasi meliputi:

  1. Pentingnya kolaborasi antarlembaga untuk memastikan seluruh aspek mutu terjamin.
  2. Efektivitas model pendampingan akreditasi yang berkelanjutan.
  3. Manfaat sistem informasi mutu terintegrasi dalam mempermudah evaluasi dan pengelolaan data.

Sebagai tindak lanjut, Tim LPM IAIN Kediri menyusun beberapa rekomendasi, yaitu:

  1. Mengoptimalkan peran AMI dalam mengevaluasi dan meningkatkan standar mutu secara konsisten.
  2. Mengembangkan program pendampingan akreditasi yang lebih terstruktur.
  3. Membangun sistem informasi mutu yang terintegrasi.
  4. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pembentukan tim khusus akreditasi.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi penguatan sistem penjaminan mutu di IAIN Kediri, terutama dalam menghadapi proses akreditasi perguruan tinggi.