Kegiatan

LPM SUKSES LAKSANAKAN PENINGKATAN KAPASITAS SDM SISTEM PENJAMINAN MUTU TAHUN 2024

Kota Kediri- LPM IAIN Kediri. Hari Kamis tanggal 30 Mei 2024 LPM IAIN Kediri sukses melakukan Peningkatan Kapasitas SDM Sistem Penjaminan Mutu yang bertempat di Fave Hotel kediri.  Acara ini dimulai pukul 08.00 sampai 16.00 dengan narasumber Prof. Dr. Drs. H. Rohmad, M. Pd. dan dipandu oleh sekretaris LPM Drs. Moh. Irfan Burhani, M.Psi. sebagai moderator.  acara ini diikuti oleh seluruh 25 peserta yang terdiri dari tim LPM dan GPM beserta satu anggota GPM.

Kegiatan peningkatan kapasitas ini dibuka oleh Warek 1, Dr. H. Ahmad Subakir, M. Ag. Dalam sambutannya Warek 1 memberikan beberapa arahan terkait kegiatan ini diantaranya tujuan dari diadakannya kegiatan peningkatan kapasitas SDM ini berfungsi untuk belajar bagaimana prosesnya UIN SAIZU Purwokerto dapat menjadi kampus berakreditasi unggul melalui keterampilan menyusun borang-borang akreditasi.

Narasumber memberikan tiga materi terkait efektifitas dari PPEPP, evaluasi pedoman akademik dan laporan evaluasi kinerja program studi. PPEPP yang ideal adalah mengacu pada nama itu sendiri yang pertama Penetapan, penetapan ini terkait dengan kebijakan, aturan, dan pedoman. Jika sudah ada aturan yang lebih tinggi, aturan tersebut bisa dijadikan kebijakan awal. Kebijakan ada dua: kebijakan alternatif yaitu kebijakan yang berjenjang dari atas ke bawah dan tidak boleh berseberangan dengan undang-undang diatasnya dan dan kebijakan implementatif, yaitu kebijakan yang dibuat berdasarkan pengambilan keputusan.

P yang kedua adalah pelaksanaan, awal dari pelaksanaan adalah sosialisasi dan yang sangat penting adalah proses dokumentaasi yang bisa disimpan via google drive.

Evaluasi : prinsip evaluasi ada dua : evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evalusia proses adalah mengevaluasi apakah pelaksanaan sudah sesuai rencana yan sudah direncanakan. Nanti hasilnya sesuai, kurang sesuai atau tidak sesuai. Jika hasil evaluasinya tidak sesuai harus kembali ke P pertama. Kalau hasilnya tidak sesuai dan kalau dipaksakan hasilnya akan tidak maksimal atau gagal.

P yang keempat adalah Pengendalian: pengendalian ini seperti sopir yang pemegang kendali, sebaik apapun mobilnya akan mempunyai ketergantungan kepada sopirnya. Dalam penjaminan mutu istiahnya adalah leading sector yaitu pihak yang bertanggung jawab dan terdeskripsi dalam job deskripsi. Job deskripsi jangan terlalu umum karena Job deskripsi harus rinci, dan dikasih turunannya dengan sk rektor, sk dekan. Job deskripsi juga  jangan sampai overlapping. Untuk mencegah hal ini terjadi kuncinya adalah koordinasi. Kegiatan monev bisa masuk dalam kategori pengendalian. P yang kelima adalah peningkatan.

Professor yang pernah menjadi ketua LPPM, LPM dan sekarang menjadi ketua SPI UIN SAIZU ini menjelaskan betapa pentingnya Mutu dalam setiap kegiatan. Mutu adalah ideal yang berarti jaminan mutu yang sekarang bersifat harus dan dibudayakan oleh seluruh civitas akademik khususnya untuk  dosen-dosen muda yang menjadi motivator, dinamisator, dan motor uswah hasanah. Kriteria ideal yang dipakai oleh perguruan tinggi ideal berstandar internasional dan nasional. Standar nasional diantaranya BAN-PT dan lembaga akreditasi mandiri lainnya. Penjaminan mutu secara regulasi bersifat dinamis. Seperti akreditasi A, B,C dan berganti menjadi ungul, baik sekali, dan baik. Diakhir sesi, narasumber menyampaikan tugas dan PR dari kita semua adalah membudayakan MUTU menjadi tanggung jawab bersama. Untuk mengontrol mutu salah satunya melalui aturan. (Ahmad Yani)